Rabu, 16 November 2011

VIDEO PENJARA SALEMBA SYARIFUDDIN PANE Rekaman Hp Fasilitas Mewah Koruptor Judi Prostitusi

YOUTUBE PENJARA SALEMBA FASILITAS SUPER MEWAH KORUPTOR Video Penjara Salemba Syarifuddin Pane Rekaman Hp Fasilitas Mewah Koruptor Judi Prostitusi. Rumah Tahanan Salemba geger. Sebuah video yang dibuat mantan narapidana Syarifuddin Pane di sana memperlihatkan praktek perjudian, prostitusi, dan fasilitas mewah para koruptor. Lihat Perolehan Medali Sea Games 2011 Hasil Klasemen Sementara SEAGames Palembang Terkini dan Gaji Anggota DPR Indonesia Gaya Hidup Mewah Hedonis DPR Berdasarkan Gaji Pokok + Tunjangan.

Syarifuddin Supri Pane, 44 tahun, mantan napi, mengungkapkan video penjara Salemba itu diambilnya sepanjang Mei 2008. Bulan itu adalah bulan terakhir dirinya menjalani masa tahanan. Ia sendiri divonis 7 bulan penjara karena pemalsuan dokumen pembuatan visa Amerika Serikat.

Akibat video fasilitas mewah penjara Salemba tersebut, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin hari ini, Rabu, 16 November 2011, mengundang Syarifuddin untuk mengikuti sidak ke Rumah Tahanan Salemba.

Sidak yang dilakukan Amir Syamsudin dan Wakil Menteri Denny Indrayana tanpa didampingi Syarifudin Pane yang telat datang ke Rutan Salemba.

Syarifudin baru tiba di Rutan Salemba, setelah Amir dan Denny melakukan sidak. Amir yang sudah pamit dari Salemba, kembali lagi setelah mendapat informasi Syarudin sudah tiba di Salemba.

Amir dan Denny serta Syarifudin sempat melakukan pertemuan tertutup sekitar 10 menit.

Usai bertemu Amir Syamsuddin dan Wakil Menteri Denny Indrayana, Syarifuddin kemudian memberi keterangan pers. Namun, saat jumpa pers, Syarifuddin diminta ke luar penjara.

Sebelumnya, di rumahnya di Jalan Pintu II TMII, RT 008 RW 004, Nomor 35, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Senin siang lalu, Syarifuddin sempat memperlihatkan video berdurasi 20 menit tersebut. "Seluruh video dibuat memakai kamera ponsel flip bermerek Philips," kata Syarifuddin.

Selama ditahan, pengusaha ekspor-impor ini menghuni Blok K, Nomor 22, Rutan Salemba. Blok yang terdiri atas 60 kamar itu adalah tempat tahanan borjuis. "Satu kamar dihargai Rp 30 juta. Itu di luar biaya listrik dan AC," kata Syarifuddin.

Dalam video yang terbagi dalam 25 bagian itu, kamar-kamar di Blok K terlihat eksklusif. Kamar tidak berjeruji besi dan lebih mirip ruang apartemen. Di situ ada penyejuk udara (AC), televisi, kasur, kulkas, dan peralatan dapur.

Di blok itu disediakan tukang cuci, tukang pijit, dan salon. Seorang tukang cuci tampak sedang menyeterika baju. Di pertengahan rekaman, Syarifuddin memperlihatkan bagaimana perjudian koplok bebas digelar di halaman penjara pada siang hari.

Terekam juga ruangan Kepala Subdirektorat Bimbingan Kerja Rutan Salemba di lantai dua yang, kata Syarifuddin, disewakan untuk prostitusi. "Per 30 menit Rp 500 ribu," kata ayah empat anak ini. http://besteasyseo.blogspot.com/

Ia juga merekam toilet tahanan napi yang juga digunakan untuk prostitusi. Di toilet, para napi harus merogoh kocek Rp 50 ribu per 20 menit. Tampak sejumlah perempuan dan lelaki keluar-masuk ruangan dan toilet.

Kualitas gambar diakuinya kurang tajam. Terlalu banyak potongan sehingga gambar tidak fokus. Ia baru berani mempublikasikan video itu karena alasan keselamatan. Blok K dalam video itu, menurut dia, sudah tidak ada. "Blok eksklusif sudah dipindah ke bagian depan rutan. Sebelumnya berada di pojok belakang rutan," ujar lelaki yang keluar dari tahanan pada 7 Mei 2008 itu.

Menanggapi video tersebut, Amir Syamsuddin mengatakan, "Seolah-olah video itu dipaksakan."

Kepala Subdirektorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Akbar Hadi Prabowo mengatakan video itu sudah lama. "Sudah banyak perubahan di dalam," ujarnya saat dihubungi kemarin. tempointeraktif.com

Video Penjara Salemba Syarifuddin Pane, Youtube Fasilitas Penjara Salemba, Rekaman Hp Penjara Salemba, Fasilitas Mewah Salemba, Kamar Penjara Koruptor, Praktek Judi dan Prostitusi di Penjara Salemba, Syarifuddin Supri Pane, Mantan Napi, Narapidana Salemba

Tidak ada komentar:

Posting Komentar